KAMEN RIDER X KAMEN RIDER DOUBLE & DECADE : MOVIE WAR 2010

Kamen Rider x Kamen Rider Double & Decade: Movie War 2010 merupakan tiga film terpisah yang saling kovergen antara satu sama lain, menggabungkan kejadian yang terjadi di serial Kamen Rider Decade (sebagai cerita penutup serial, atau bisa dianggap sebagai episode 32) dengan kejadian yang terjadi di serial Kamen Rider W (sebagai cerita pembuka serial), Movie Taisen 2010 menawarkan cerita penuh aksi dan sekaligus menuntaskan rasa penasaran para penggemar akan kisah akhir dari Decade sekaligus permulaan dari munculnya Double sebagai Kamen Rider pelindung kota Fuuto.

 

Kamen Rider Decade Kanketsuhen menceritakan kejadian setelah episode 31 dimana Decade (dalam Fury Form) menghancurkan semua Rider dalam perannya sebagai 'penghancur segala-galanya'. Masalah menghadang dengan munculnya Super Shocker, sementara Decade pun mengorbankan dirinya di tangan Kamen Rider Kivaara, melengkapi perannya sebagai pahlawan, musuh, penghancur, sekaligus penyelamat. Dengan kenangan yang dimiliki di masing-masing dunia, Tsukasa pun kembali dan berjuang bersama teman-temannya menghadapi ancaman Super Shocker dengan Neo-Organism dan Doras.

Kamen Rider Double Begin's Night menceritakan keterlibatan Shotaro dalam sebuah kasus yang dialami oleh seorang artis bernama Asami yang dihantui oleh kehadiran saudaranya (yang juga partner bermusik) yang telah meninggal. Shotaro pun mengalami konflik batin ketika harus berhadapan dengan Narumi Sokichi yang merupakan bos agensi detektif yang dijalaninya, muncul tiba-tiba dan berubah menjadi Kamen Rider Skull. Hal tersebut memaksa Philip mengingatkan Shotaro kejadian yang mereka alami sehingga mereka bisa menjadi Kamen Rider Double. Setelah mengetahui dalang dari kasus ini, Shotaro dan Philip berhadapan dengan Dummy Dopant yang berusaha kabur dan membuat mereka terlibat dalam pertempuran yang terjadi antara Decade dengan Neo-Organism.

Movie War 2010 sendiri merupakan gabungan dari dua cerita terpisah sebelumnya, dimana jalan cerita dari Kanketsuhen dengan Begin's Night bergabung dan mempertemukan Decade dengan Double dalam menghadapi Neo-Organism yang bersatu dengan Dummy Dopant menciptakan monster Ultimate D, seluruh Rider utama Heisei beserta Kivaara dan Diend bersatu menghadapi Super Crisis Fortress dan Ultimate D yang sangat kuat tersebut.

Jika melihat segala kejadian tanpa adanya sedikitpun penjelasan, maka serial Decade adalah jawaranya. Penutup cerita Decade tetap tampil membawa seluruh ketimpangan plot yang sudah terjadi dari serialnya. Kanketsuhen tidak memiliki plot yang bagus, malah cenderung tidak matang dalam pengaturannya. Ada terlalu banyak, sekali lagi, terlalu banyak hal-hal yang justru membingungkan penonton terhadap Decade. Contoh yang paling nyata adalah dengan tidak ada satupun adegan yang sebelumnya diperlihatkan di trailer yang muncul di akhir episode 31, sekaligus pemaksaan jalan cerita yang tiba-tiba berhubungan dengan cerita Kamen Rider Double. Kreatif tapi sangat berantakan.

Namun di luar dugaan, Begin's Night tampil tetap solid dan mempertahankan semua elemen yang ada di serialnya, tentunya dengan tampilan yang lebih spesial dengan menghadirkan Kamen Rider Skull sekaligus memperjelas kejadian yang terjadi di episode 1 serial Double. Sebagai versi film yang tidak terlalu diharapkan (mengingat fokus utama film ini adalah kisah akhir dari Decade), justru Begin's Night mampu mencuri perhatian dan melegakan penonton dengan faktor-faktor yang sudah kuat dari serialnya sendiri.

Kalau Movie War 2010, tidak banyak yang perlu dibicarakan. 10 menit terakhir diisi adu ketangkasan dan pamer kekuatan (sekaligus ledakan), hanya sekedar penggabungan yang sebenarnya tidak perlu, namun untunglah tetap ditampilkan dengan baik. Perjalanan Decade berakhir dengan kesimpulan bahwa perjalanan Decade tidak pernah berakhir. Sementara Shotaro bisa bertemu lagi dengan Sokichi, meskipun hanya sekedar versi Alternate World yang berbeda dengan bos yang dikenalnya.

Sejujurnya, versi film ini tidak lebih baik dari All-Riders vs Dai-Shocker. Film ini diselamatkan oleh statusnya sebagai penutup Decade, sebagai klimaks dari perjalanan Tsukasa. Secara filosofis, sangat bagus memberikan kesimpulan bahwa Decade harus melewati tahap sebagai pahlawan, musuh, penyelamat, dan penghancur, agar mampu menyatukan seluruh dunia/cerita yang ada di masing-masing Kamen Rider, mengingat eksistensinya sendiri tidak ada tanpa menghancurkan dan mengumpulkan Rider yang ada (sesuai sub judulnya: Destroy Everything, Connect Everything). Sayangnya, hal yang sangat potensial ini tampil berantakan dan terlalu banyak melanggar logika-logika yang ada (dalam konteks Kamen Rider, bukan dalam konteks dunia nyata).Entah bagaimana di dada Decade Complete sudah terpasang foto Rising Ultimate Kuuga dan Super Climax Den-O (iya, penonton dipaksa menghubung-hubungkannya dengan kejadian yang terjadi sebelumnya, padahal tidak berhubungan sama sekali). Itu hanya contoh kecil dari berbagai ketimpangan-ketimpangan yang ada dalam film ini.

Apakah film ini sekedar fanservice? Sayang sekali, sepertinya memang begitu. Untunglah seluruh adegan aksi yang ada (yang memang menjadi andalan setiap tokusatsu) tampil rapi dan penuh spesial efek yang sangat bagus. Meski kadang ditampilkan dengan aneh (Rider berbaris-baris saling merubah Final Form Ride, itu maksudnya apaan?), secara keseluruhan sangat puas melihat semua Heisei Rider bermain keroyokan melawan musuhnya. Meskipun Skyrider, Super-1, dan J yang mewakili Kamen Rider generasi lama juga muncul, mereka tidak lebih sebagai penggembira ria belaka, hadir untuk dihajar Decade.

Begitulah cerita penutup sesungguhnya dari serial Decade, sekaligus cerita pembuka yang sesungguhnya dari serial Double. Silahkan lebih menggerutu dengan film ini, penantian yang cukup lama bagi penggemar Kamen Rider terutama yang dari luar Jepang, sudah terobati rasa penasaran akan nasib si penghancur dunia ini. Sebagai Kamen Rider yang sekedar lewat, Decade hadir membuat benci tapi rindu penggemar Kamen Rider. Decade telah hadir sebagai martir dari seluruh cerita Kamen Rider sekaligus sebagai martir dari strategi licik Bandai dalam seluruh penjualan mainannya.